Saturday, May 14, 2011

Johar nasibmu kini

Johar nasibmu kini.

Siang hari penulis menelusuri johar sembari makan siang, dari simpang lima ke gajahmada, kemudian dilanjutkan jalan pemuda kearah johar. Kendaraan relatif lenggang kanan kiri jalan terlihat gedung gedung tua yang tidak terawat, dan sebagian hotel, mall yang sudah tidak berfungsi lagi alias bangkrut karena tidak ada pengunjung. Di pasar johar masih terlihat nadi ekonomi, masih ada kesibukan penjual dan pembeli yang bisa dikatakan tidak terlalu rame namun juga tidak terlalu sepi, terlihat kesibukan kios kios atau tenda tenda yang berjulan barang barang kelontong seperti ember ember plastik, penjual cermin atau penjual buah. Sepertinya nadi pasar johar yang tetap bertahan yang kemungkinan baik pembelinya mempunyai fanatisme atau mempunyai ikatan batin untuk tetap pergi ke johar jika berbelanja. atau mungkin para generasi tua yang masih menyimpan memory kejayaan kota lama johar, sehingga mereka tetap bertahan menjadi kerikil dalam nadi ekonomi di pasar johar.
            Melihat fenomena Johar yang semakin sepi dibarengi pemandangan gedung gedung tua dikanan kiri, rasanya ada sesuatu yang hilang dan tak pernah kembali, dilubuk hati rasanya ingin melihat kembali keramean yang pernah terjadi, namun kenyataan didepan mata tidak bisa dibohongi, atau memang kehendak sejarah yang sedang terjadi. Yang jelas dampak Rob, dimana air menggenang diselokan selokan walau tanpa hujan atau banjir, apalagi jika ada guyuran hujan walau hanya sebentar sudah menyebabkan genangan air dijalan. Ini semua adalah sumber yang menjadi  penyebab mengapa johar mempunyai nasih seperti ini.
            Tak terasa perjalanan sampai di gereja blenduk yang terkenal, sebagai salah satu saksi sejarah yang sampai saat ini tetap tegar bertahan, persis dibelakang gereja, terdapat penjual gule kambing persis disamping gedung gedung tua, namun terlihat para pembeli yang sebagian bermobil terlihat menikmati sajian gule dari pak tua yang mungkin sudah puluhan tahun berjualan disitu sebagai sebagian saksi sejarah kejayaan Johar. Penulis juga ikut merasakan nikmatnya gule pak tua. Memang maknyus  …….hayo yang merasa hoby kuliner silahkan pergi ke johar semarang bawah.
-